Sumbar.Pasaman.Infosatelitnews.Com–
Pekerjaan Konstruksi Proyek Pembangunan Fasilitas Pengering Jagung dan Gedung Unit Pengolahan Pakan di Pasaman Barat yang berlokasi Balai Benih Induk (BBI) Kecamatan Kinali,di Sorot LSM AMPERA INDONESIA.
Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) dengan alokasi anggaran Rp. 48.388.229.200,0, menjadi tanda tanya warga
Pasalnya, proyek dengan nomor kontrak 640/06/FISIK/CK-BMCKTR/VI-2023 tanggal kontrak 9 Juni 2023, waktu pelaksanaan 197 hari halender sumber dana APBD, nilai kontrak Rp.47.350.506.900,00 konsultan PT.Eneste dengan kontraktor Pelaksana PT.Mitra Agung Indonesia, terkesan tertutup
Pekerjaan pelaksanaan kegiatan tersebut patut menjadi sorotan. Sebab, sudah beberapa melakukan konfirmasi terkait proses pekerjaan, pihak rekanan belum berhasil ditemui.
Eka disebut sebut pelaksana, saat dihubungi via hp nya 0813746022xx, malah ia mempertanyakan keperluan apa. Itupun dengan nada yang kurang bersahabat. Seolah – olah menghindar tidak mau dilakukan kontrol sosial, terkait proses pembangunan proyek dilokasi proyek.
Untuk kesekian kalinya saat dikonfirmasi pihak Tim media tanggal 12 Agustus 2023, mempertanyakan, berapa unit penggunaan alat berat yang bekerja di lokasi proyek. Dan, dari mana Bahan Bakar Minyak (BBM) nya didatangkan, ia membalas, kami kontraknya dengan alat all in.” Jadi kalau mau konfirmasi ke rekanan kita saja…Pak Halo,” jelasnya.
Terkait berapa jumlah alat berat yang dirental, katanya alau dengan Pak Halo tinggal 1 alat berat ini. Untuk kontrak, kita dengan PU dan dibayar item pekerjaan bukan dibayar alat, itupun menyesuaikan lapangan.” Lama kontrak alat berat sudah 2 bulan. Mengenai galian C, Kadis sudah menjawab, material galian C dari izin Herman B CV.Imas,” terangnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Harri Ricardo, dikonfirmasi pada tanggal 10 Agustus 2023, ia mengaku untuk progres pekerjaan baru tahap awal dan baru progres 5%. Ditanya, item pekerjaan skala besar item – item apa saja yang di bangun, Ricardo membalas baiknya diskusi dikantor saja sama pimpinan, minimal kepala bidang.
“Saya selaku staf harus menjalani prosedur. Karena ini terkait informasi kegiatan. “Mohon pengertianya,” katanya
Selanjutnya, saat dikonfirmasi kembali pada tanggal 3 September 2023 dengan mengirimkan foto dua alat berat yang sedang bekerja di lokasi akses jalan exavator mini denga cat berwarna merah. Satu alat berat jenis pemadat jalan, alat berat yang digunakan kontraktor, ia menjawab menggunakan BBM solar industri atau solar subsidi. “Silahkan dikonfirmasi dengan pemilik alat beratnya atau kontraktor,” katanya
Sementara, Kepala Dinas BMCKTR Era Sukma, saat dikonfirmasikan, tak ada tanggapan sama sekali. Sementara itu,
Namun terkait dengan ini Ketua LSM AMPERA Indonesia yang Berkedudukan di Kota Padang Sumbar selaku DPP ,Edwar menangapi juga,
Edwar mengaku heran proyek yang di danai oleh uang rakyat. Kok, pihak rekanan , PPK tidak mau dikonfirmasi oleh pohak media maupun LSM ,terkait seputar pelaksanaan proyek Tersebut kita sangat menyesalkan di diduga ada pelaksana dan pemilik main mata ini uang rakyat jangan main main kita akan surati penegak hukum terkait dengan pengelolaan uang rakyat ini melalui pembanggunan proyek pengolahan Pakan ini.
Namun kita Tim LSM ini akan menyelidiki dari awal lelang tendernya proyek ini, kita akan telusuri anggaran proyek dengan nilai Rp. 48.388.229.200,00.
Namun patut menduga dan di curigai serta adanya trik kongkalingkong dalam proses pelaksanaan dilapangan. Kenapa saat awak media melakukan konfirmasi keingin tahuan sepautar kegiatan yang sedang berlangsung tidak mendapat respon. Bahkan, tidak mendapat hak – hak keterbukaan informasi publik
“Baru pekerjaan tahap awal sudah tidak bisa dikonfirmasi. Memangnya yang mereka banguan memakai uang pribadi mereka. Ini hak publik untuk melakukan kontrol sosial. Jangan ada yang menghalang – halangi tugas jurnalistik maupun kontrol sosial dari rekan – rekan wartawan yang hendak meliput di lokasi proyek,” katanya mengakhiri. (Tim Hs )