Batam.Infosatelitnews.com–Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg perlu dilakukan pengawasan tepat sasaran mengingat LPG Tabung 3 Kg ini juga merupakan barang penting sesuai ketentuan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015.
Selain itu LPG Tabung 3 Kg juga memiliki sasaran pengguna yakni rumah tangga untuk memasak, usaha mikro untuk memasak, nelayan sasaran, dan petani sasaran, sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 dan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2019.
Sebagai bentuk komitmen dan tindak lanjut Pemerintah dalam pelaksanaan transformasi pendistribusian LPG Tabung 3 Kg tepat sasaran selanjutnya telah diterbitkan Keputusan Menteri ESDM No. 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum LPG Tertentu Tepat Sasaran dan Keputusan Dirjen Migas No. 99.K/MG.05/DJM/2023 tentang Penahapan Wilayah dan Waktu Pelaksanaan Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran.
Namun lain untuk masyarakat Kota Batam khususnya kawasan Bengkong Batu Aji Sagulung 1 bulan bulan terakhir kesulitan mendapatkan Gas Subsidi 3kg. Bahkan untuk mendapatkan gas tersebut mereka harus berkeliling ke wilayah lain masuk kampung di kelurahan.
Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg perlu dilakukan secara tepat sasaran mengingat LPG Tabung 3 Kg ini juga merupakan barang penting sesuai ketentuan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015.
Selain itu LPG Tabung 3 Kg juga memiliki sasaran pengguna yakni rumah tangga untuk memasak, usaha mikro untuk memasak, nelayan sasaran, dan petani sasaran, sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 dan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2019.
Ayu salah satu warga yang ditemui media sedang mencari LPG di Batuaji keling pak tidak ada gas. namun setiap pangkalan dilihat sudah karton bertulisan LPG Kosong. juga Nila salah satu warga sagulung dapur 12 mengeluhkan kelangkaan LPG dan sangat susah mendapatkanya.
Kita melihat prilaku pangkalan banyak nangkal waktu LPG datang jam 4 sore pangkalan hanya buka sampai jam 7 malam namun besok pagi gas sudab habis pangkalan hanya buka 2 jam saja untuk melayani penjualan sesuai HET namun besok LPG habis.
Kita menduga pangkalan menjual LPG Tabung pada malam hari kepada pemborong LPG yang diduga membawa becak dan mobil tertutup dengan jumlah banyak dengan harga di atas Het .
Kalau masyakat lansung kepangkalan harga Rp 21000. besok pagi kita beli di pedagang luar pangkalan sudah Rp 25000.
Namun kita melihat di Batam ini ini banyak pangkalan berdekatan 1 RW saja ada banyak pangkalan terkadang kita melihat LPG datang sore pagi besok sudah habis pada hal masyarakat yang beli kerangka tersebut jarang dan sepi kok kita beli LPG Habis.
Dugaan izin yang dikeluarkan Dinas terkait tentu berdasarkan KTP warga setempat namun di ruko banyak pangkalan Gas datang 1 hari habis jadi pertanyaan bagi kita tentang izin pangkalan. 1 malam gas habis. siapa pembelinya kok bisa habis 1 malam dengan jumlah gas datang 100.15o.80.75.kemana di jual pangkalan diduga Gas berjalan Malam Gas datang ada 2x 1 minggu ada 1 kali seminggu ada 1 kali 2 15 hari.
Dalam 1 bulan lalu terasa sekali susah untuk mendapat gas 3 kg tersebut arus keloling pun dapat dengan harga di Atas HET.
Lonjakan harga di pedagang eceran bahkan terkadang tidak masuk akal. Mereka bisa menjualnya Di Atas HET Rp 25.27 ribu satu tabung Gas.
Karena tidak ada pilihan, mereka akhirnya membeli juga demi bisa memasak di rumah.
Yang sangat berdampak saat ini adalah mereka yang mempunyai usaha kecil menengah atau UMKM.
Dengan modal tipis namun mereka harus membeli gas dengan harga tinggi.
Sementara itu, salah satu pangkalan di kawasan Tiban Indah mengaku kalau jatah mereka di kurangi hingga 40 persen.
Biasanya mereka mendapatkan 100 tabung, kini cuma 60 saja. “Kalau memang ada keterlambatan pengiriman mengapa jatah kami dikurangi. ini kan aneh,” sebut karyawan di pangkalan tersebut.
Sejauh ini pihak pertamina ataupu pihak satgas belum bisa menyelesaikan permasalahan ini di Kota Batam. Beberapa waktu lalau Desperindag Kota Batam mengatakan kalau tidak ada kelangkaan.
Tidak ada kelangkaan, cuma keterlambatan pengiriman,” sebut Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau beberapa waktu lalu.
Namun dengan Kelangkaan Gas di Kota Batam ini Aktipis LSM LIRAM.Kepri Irwansyah angkat bicara ini kelangkaan Gas di pangkalan Diduga Akibat lemahnya pengawan Dinas Perindag-BTM Batam.
Rumah makan besar warung makanan besar seharusnya dilarang untuk memakai Gas LPG bersubsidi tersebut seharusnya untuk masyakat dan UMKM masyarakat kecil.(Hasmi)